Kayu rekayasa

Mengurangi produksi emisi karbon dan mendukung bangunan kayu yang lebih berkelanjutan.

5 menit

Kayu rekayasa

Material kayu rekayasa yang ramah lingkungan digunakan di Gradient Canopy dengan berbagai cara, seperti bekisting, pagar pengaman, dan pintu. Foto: Mark Wickens.

Gradient Canopy telah meraih sertifikasi Living Building Challenge (LBC) kategori Material dari International Living Future Institute (ILFI). Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kami memprioritaskan penggunaan material yang aman bagi kesehatan dan mendukung perbaikan kualitas ekosistem. Oleh karena itu, kami mengintegrasikan kayu rekayasa ramah lingkungan ke dalam bangunan untuk memanfaatkan sifat regeneratif sekaligus kemampuan kayu dalam menangkap dan menyimpan karbon.

Kayu rekayasa adalah teknik konstruksi yang menggabungkan kayu yang dipadatkan untuk membuat kolom, balok, dinding, lantai, dan atap. Teknik ini dapat mengurangi kandungan jejak karbon secara lebih optimal dibandingkan metode konstruksi tradisional. Karena alasan tersebut, pemanfaatan kayu rekayasa menjadi elemen penting dalam Gradient Canopy dan telah mendasari berbagai proyek konstruksi lainnya di Google.

Kami telah lama tertarik pada potensi kayu rekayasa karena kualitas biofiliknya yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan secara visual lebih inspiratif. Biofilia adalah konsep arsitektur yang mengintegrasikan elemen alam ke dalam desain bangunan untuk menciptakan ruang yang meningkatkan kualitas hidup manusia. Menggunakan elemen kayu yang terekspos dalam bangunan tidak hanya mengurangi material tambahan seperti pelapis dan cat, tetapi juga menciptakan rasa keterhubungan dengan alam, bahkan di dalam ruangan. Saat merancang Gradient Canopy, kami awalnya mengeksplorasi kemungkinan menggunakan kayu rekayasa untuk seluruh struktur bangunan. Namun, setelah mengevaluasi kebutuhan bentang panjangnya, kami menyadari bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya memungkinkan. Meski begitu, kami tetap berhasil mengintegrasikan bahan kayu ke dalam beberapa elemen struktural tertentu.

Di Gradient Canopy, kayu rekayasa digunakan dalam bentuk kayu rekayasa laminasi silang (CLT), yaitu material yang terdiri dari beberapa lapisan kayu gergajian padat yang direkatkan untuk memberikan kekakuan struktural yang lebih optimal. Kami memulai dengan menggunakan CLT sebagai bekisting—cetakan untuk menuangkan beton—pada lantai beton tingkat kedua, yang memberikan kekuatan komposit. Berbeda dari praktik umum yang melepas dan membuang bekisting setelah beton mengeras, CLT tetap dibiarkan di tempatnya untuk berfungsi ganda sebagai langit-langit kayu terbuka di ruang lantai dasar sekaligus pagar pengaman di sekitar halaman interior. Kayu juga digunakan untuk pintu dan rangka pintu di seluruh bangunan, terutama di ruang pertemuan dan konferensi. Dalam hal ini, tim bekerja sama dengan vendor untuk memastikan seluruh rakitan pintu memperoleh sertifikat label Declare, yang membantu kami memprioritaskan material bangunan yang lebih aman secara kimiawi untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan yang ramah kesehatan.

Foto: Mark Wickens.

Kami mempertahankan bekisting CLT agar dapat berfungsi ganda sebagai langit-langit kayu terbuka di ruang lantai dasar dan pagar pengaman di sekitar halaman interior. Foto: Mark Wickens.

Ketika kami merancang Gradient Canopy, penggunaan CLT untuk elemen struktural berskala besar seperti ini belum pernah diterapkan di Mountain View. Oleh karena itu, pada tahap awal proyek, kami membuat prototipe elemen CLT berskala penuh dan mengundang pejabat pemerintah kota untuk meninjau serta memeriksanya secara langsung guna memastikan kepatuhannya terhadap persyaratan yang berlaku. Pembangunan prototipe fisik ini memungkinkan kami berkolaborasi secara efektif untuk mencapai solusi yang tidak hanya memenuhi persyaratan kota, tetapi juga mendorong praktik konstruksi yang lebih berkelanjutan.

Kami juga memastikan bahwa kayu yang digunakan dalam bangunan Gradient Canopy diperoleh melalui praktik yang ramah lingkungan. Lebih dari 99% kayu baru yang digunakan dalam proyek Gradient Canopy, baik untuk elemen sementara maupun permanen, diperoleh dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC). Meskipun tidak umum menggunakan kayu bersertifikat FSC untuk kebutuhan sementara seperti bekisting, kami memastikan kayu tersebut dapat digunakan kembali dalam proyek mendatang. Langkah ini penting untuk mendukung praktik keberlanjutan dalam konstruksi karena kayu sementara mencakup porsi signifikan dari total kayu yang kami gunakan. Memprioritaskan kayu bersertifikat FSC tidak hanya memastikan bahwa kayu yang kami gunakan berasal dari sumber yang bertanggung jawab, tetapi juga berarti bahwa kami mendukung upaya besar untuk reforestasi. Pada dasarnya, kami percaya bahwa memilih bahan yang ramah kesehatan dan diperoleh secara bertanggung jawab tidak hanya mendukung pembangunan berkelanjutan, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi sirkular yang regeneratif dan restoratif.

Papan kayu rekayasa sedang dipasang di Gradient Canopy.

Papan kayu rekayasa sedang dipasang di Gradient Canopy.

Riset mengenai kayu rekayasa yang kami lakukan selama perancangan Gradient Canopy kini menjadi landasan untuk merancang gedung Google lainnya. Contohnya, di Sunnyvale, California, kami baru saja membuka 1265 Borregas, gedung pertama kami yang dibangun menggunakan kayu rekayasa sejak awal. Gedung ini diperkirakan memiliki kandungan emisi karbon 96% lebih rendah dibandingkan gedung berbahan baja dan beton yang setara, dengan mempertimbangkan penyerapan karbon. Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana pembangunan Gradient Canopy memperkuat komitmen kami untuk merancang bangunan yang ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup manusia.